@Rode_Duivels_ID – Beberapa waktu lalu Tottenham Hotspur mendatangkan sayap Belgia, Nacer Chadli dari FC Twente dengan mahar 7 Juta Euro. Chadli menjadi pemain Belgia ke-14 di Baclays Premier League setelah Dedryck Boyata, Vincent Kompany, Simon Mignolet, Thomas Vermaelen, Jan Vertonghen, Moussa Dembele, Romelu Lukaku, Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Marouane Fellaini, Kevin Mirallas, Christian Benteke dan Steven De Ridder.
Jumlah diatas bisa bertambah jika Toby Alderweireld, Radja Nainggolan atau Dennis Praet benar-benar hijrah ke Inggris. Belum lagi jika Thibaut Courtois dan Thorgan Hazard yang sedang ‘disekolahkan’ di Atletico Madrid dan Zulte Waregem kembali. Di Divisi Championship juga masih ada Ritchie De Laet (Leicester City), Chiro Vuka N'Toko (Barnet), Franck Moussa (Coventry) dan Faris Haroun (Middlesbrough).
Fenomena ‘Belgianisasi’ ini cukup berbeda bilang dibandingkan dengan ‘Prancisiasi’ diawa; kepelatihan Arsene Wenger dan Gerard Houllier atau ‘Spanyolisasi’ yang dipacu oleh Rafa Benitez. Kedatangan pemain Belgia bisa dibilang ‘murni’ skill, karena mereka kebanyakan datang sebelum diekspos media atau sempat merantau terlebih dahulu seperti Mirallas dan De Ridder.
Bahkan kini tim-tim Inggris mulai mengirim pencari bakat ke Belgia dan kemudian membawa para youngster tersebut ke akademi mereka. Tentu dengan tawaran uang dan prospek yang lebih baik, tim-tim sekelas Anderlecht dan Standard Liege pun sulit menahan kepergian para youngster itu.
Beberapa diantara youngster tersebut kini mulai muncul ke permukaan dan siap menembus tim utama. Adnan Januzaj dan Marnick Vermijl di Manchester United, Musonda bersaudara di Chelsea, Florent Cuvelier di Stoke, dan beberapa youngster lainnya yang akan Rode Duivels akan bahas di artikel berikutnya.
Jadi patut kita tunggu, akankah fenomena ini akan berlangsung lama di Premier League seperti ‘Spanyolisasi’ yang tongkat estafetnya terus bergilir hingga kini oleh Michael Laudrup. Atau ini hanya serbuan sesaat ? Namun yang pasti 10 dari 11 pemain inti Marc Wilmots di Timnas Belgia saat ini bermain di Premier League(hanya minus Alderweireld).
Jumlah diatas bisa bertambah jika Toby Alderweireld, Radja Nainggolan atau Dennis Praet benar-benar hijrah ke Inggris. Belum lagi jika Thibaut Courtois dan Thorgan Hazard yang sedang ‘disekolahkan’ di Atletico Madrid dan Zulte Waregem kembali. Di Divisi Championship juga masih ada Ritchie De Laet (Leicester City), Chiro Vuka N'Toko (Barnet), Franck Moussa (Coventry) dan Faris Haroun (Middlesbrough).
Fenomena ‘Belgianisasi’ ini cukup berbeda bilang dibandingkan dengan ‘Prancisiasi’ diawa; kepelatihan Arsene Wenger dan Gerard Houllier atau ‘Spanyolisasi’ yang dipacu oleh Rafa Benitez. Kedatangan pemain Belgia bisa dibilang ‘murni’ skill, karena mereka kebanyakan datang sebelum diekspos media atau sempat merantau terlebih dahulu seperti Mirallas dan De Ridder.
Bahkan kini tim-tim Inggris mulai mengirim pencari bakat ke Belgia dan kemudian membawa para youngster tersebut ke akademi mereka. Tentu dengan tawaran uang dan prospek yang lebih baik, tim-tim sekelas Anderlecht dan Standard Liege pun sulit menahan kepergian para youngster itu.
Beberapa diantara youngster tersebut kini mulai muncul ke permukaan dan siap menembus tim utama. Adnan Januzaj dan Marnick Vermijl di Manchester United, Musonda bersaudara di Chelsea, Florent Cuvelier di Stoke, dan beberapa youngster lainnya yang akan Rode Duivels akan bahas di artikel berikutnya.
Jadi patut kita tunggu, akankah fenomena ini akan berlangsung lama di Premier League seperti ‘Spanyolisasi’ yang tongkat estafetnya terus bergilir hingga kini oleh Michael Laudrup. Atau ini hanya serbuan sesaat ? Namun yang pasti 10 dari 11 pemain inti Marc Wilmots di Timnas Belgia saat ini bermain di Premier League(hanya minus Alderweireld).